Ketahui Manfaat dan Risiko Membedong Bayi

Ketahui Manfaat dan Risiko Membedong Bayi
Credits: Freepik

Bagikan :


Membedong bayi adalah bagian dari budaya yang telah dilakukan bertahun-tahun lamanya. Membedong bayi diharapkan dapat membantu bayi merasa hangat, aman dan terlindungi.

Sebelum mengikuti praktik membedong bayi, ketahui apa saja manfaat dan risiko yang mungkin terjadi.

 

Manfaat Membedong Bayi

Sebelum pulang dari rumah sakit biasanya bidan atau perawat akan mengajarkan Anda bagaimana cara membedong bayi yang benar. Ide utama membedong bayi adalah untuk memberikan si kecil rasa nyaman dan aman yang mirip seperti di dalam rahim.

Dengan teknik dan cara yang benar, membedong bayi memberikan banyak manfaat di antaranya:

  • Membedong bayi melindunginya dari refleks kejut alami sehingga bayi lebih mungkin tidur nyenyak
  • Membedong bayi menenangkan bayi yang sedang kolik
  • Membedong bayi membantu menghilangkan kecemasan pada bayi dengan menirukan sentuhan lembut ibu sehingga bayi belajar menenangkan diri
  • Membedong juga menjauhkan tangan dari wajah sehingga bayi tidak sampai menggores wajah atau kepalanya
  • Membedong membantu bayi tidur lebih lama dan lebih baik
  • Dengan membedong Anda membantu mencegah SIDS (sindrom kematian bayi mendadak) dengan menjauhkannya dari barang-barang yang berisiko seperti bantal, selimut dan juga boneka
  • Dengan dibedong bayi akan tetap tidur telentang

 

Baca Juga: Sampai Usia Berapa Bayi Perlu Dibedong?

 

Risiko Membedong Bayi

Sebagian orang kontra akan praktik membedong bayi karena risiko yang dimilikinya, di antaranya seperti:

  • Membedong bayi terlalu erat memengaruhi mobilitas dan perkembangannya. Anda perlu tahu bila kaki bayi ditekan dan diluruskan ke bawah terus-menerus menyebabkan bayi lebih mungkin mengalami masalah dengan panggulnya (hip dysplasia)
  • Membedong bayi meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak ketika dilakukan dengan teknik yang salah
  • Membedong bayi membuat bayi kurang bersemangat dalam bermain dan melakukan aktivitas lain selain tidur. Bayi yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk tidur juga mungkin menjadi salah satu alasan meningkatnya risiko bayi sindrom kematian bayi mendadak

 

Baca Juga: Mengenal Kolik pada Bayi dan Tips Mengatasinya

 

Tips Membedong Bayi dengan Aman

Sebagian besar orang tampaknya masih merasa membedong bayi aman dilakukan. Yang perlu diingat adalah Anda tidak boleh terus-menerus membedong bayi saat si kecil sudah menunjukkan tanda-tanda mencoba untuk berguling.

Bayi yang butuh dibedong adalah bayi baru lahir. Saat ia masuk usia 2 bulan atau sejak menunjukkan tanda-tanda belajar berguling biarkan bayi bergerak dengan bebas dan tidak terbatasi oleh bedongannya.

Berikut adalah beberapa tips membedong bayi dengan aman:

  • Gunakan kain yang tipis dan ringan untuk membedong bayi agar ia tidak kepanasan
  • Biarkan bagian kepala tetap terbuka dan jangan membedong hingga ke bagian bahu atas
  • Tempatkan bayi yang dibedong dalam posisi telentang
  • Buka bedongan bila bayi menunjukkan tanda-tanda ingin berguling ke samping
  • Hanya membedong bayi yang baru lahir dan buka bedong bayi saat usianya masuk 2 bulan di mana risiko sindrom kematian bayi mendadak menjadi lebih tinggi
  • Bedong bayi dengan benar namun jangan terlalu kencang agar tungkai, kaki dan pinggul bayi masih bisa bergerak bebas
  • Periksa suhu bayi secara teratur karena overheating dapat meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak

Setiap bayi memiliki perkembangan yang berbeda-beda. Bahkan, bayi berusia 3 minggu terkadang sudah menunjukkan keinginan untuk berguling. Pada saat ini Anda mungkin tidak perlu lagi memasang kain bedong.

 

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Kamis, 13 April 2023 | 16:52